Wednesday, December 19, 2007

'I'm No More Spiderman!' 2


Oleh : Cahya Herwening


(sambungan dari: "I'm No More Spiderman!")

Tanpa adanya Spiderman di tengah-tengah kota, maka dengan leluasanya Dr. Octopus berbuat sesuai keinginannya. Musuh Spiderman kali ini merampok bank tanpa ada yang menghalangi. Dia juga mengumpulkan bahan dan energi untuk kelanjutan proyek labnya, tanpa juga ada yang menghambat. Padahal itu adalah proyek yang bisa membahayakan penduduk kota. Dan ulah Dr. Oct terus berlanjut tanpa ada yang menghentikan. Parker yang tahu apa yang terjadi pun tidak mampu berbuat apa-apa karena ... dia bukan lagi seorang Spiderman.

Sampai pada suatu saat, Dr. Oct menyandera Mary Jane untuk memancing Spiderman keluar. Dr. Oct telah mengetahui siapa di balik topeng Spiderman, dan juga tahu bahwa Mary Jane adalah orang yang sangat dicintainya. Tujuan Dr. Oct tak main-main ... MEMBUNUH SPIDERMAN! Saat Parker tahu bahwa Mary Jane disandera Dr. Oct, maka meluaplah kemarahannya. And this will be the moment of change! Tahu dengan sangat bahwa dia mencintai Mary Jane semenjak kecil, maka disadari Parker bahwa dia harus menyelamatkan gadis itu. Tak ada cara lain ... selain kembali menjadi: SPIDERMAN!

Peter Parker berlari sekencang-kencangnya dan melompat ke dinding ... BISA! Secepatnya dia merayap ke atas, kemudian berlari lagi di atas gedung bertingkat. Berlari dan melompat .... "Yuuuhuuuu!!" teriaknya kegirangan dengan hasil lompatannya yang jauh, melompat dari gedung ke gedung. Dan akhirnya, melompat sekali lagi dan ... "serrrrttt", meluncurlah jaring dari tangannya lalu berayun .. "yuuuhuuuu!!"

Ternyata cinta memang bisa mengubah semuanya, dan cinta juga bisa menumbuhkan semuanya. Spiderman has come and all of his abilities are completely back!! Welcome back Spiderman!!


Yang telah nonton filmnya pasti tahu bagaimana cerita selanjutnya. Yang jelas pada akhirnya Spiderman-lah yang menang. Nah, buat apakah saya menceritakan beberapa bagian film ini? Adakah hubungan dengan kita? Mari kita lihat.

Apa yang terjadi dengan Parker, mungkin sekali pernah terjadi pada kita. Atau ... mungkin sekarang ini kita sedang mengalaminya. Suatu kondisi dimana kita bingung, sulit berbuat apa-apa, seperti kehilangan potensi dan mobilitas kita, dan apa-apa yang kita lakukan tidak produktif. Kita tidak mantap terhadap aktivitas kita, tidak yakin, ragu akan sesuatu yang kita lakukan. Respon kita lambat. Dan kreativitas kita mati.

Bagi para aktivis dakwah, contoh hal yang terjadi adalah bermasalah akademisnya, IP-nya jeblog, tidak semangat kuliah, aktivitas dakwahnya pun tidak produktif. Kapasitas rekrutmennya kecil, lambat merespon perubahan kondisi, mobilitas rendah, binaan sedikit dan berbagai permasalahan lain yang bisa jadi menumpuk. Atau bagi yang sudah punya maisyah juga, ada masalah pada hal yang digelutinya itu. Mengapa contoh-contoh yang telah disebutkan di atas atau yang belum, bisa terjadi? Apa sebabnya?

Kita kembali pada cerita Spiderman. Pada saat itu Peter Parker mengalami kegamangan dalam menjadi Spiderman. Dia ragu pada apa yang dilakukannya. Tidak mantap dalam menjalani perannya. Dia kehilangan orientasi. Dia bahkan secara tidak sadar ingin hidup sebagai orang biasa. Dan berakhir pada kesimpulan sebagaimana jawaban dokter yang dicurhatinya, bahwa dia bukan lagi Spiderman.

Hal analog bisa terjadi pada kita. Kita kehilangan orientasi atas apa yang kita jalani. Aku bukanlah aktivis dakwah. Siapa aku? Orang seperti aku tidak pantas menjadi seperti itu. Hmm... lebih enak jadi orang biasa saja. Kuliah nyaman, tidak repot-repot kebanyakan rapat, tidak usah pakai demo-demoan, bisa lebih banyak di rumah, gak boros bensin dan pulsa, dan sebagainya .. dan sebagainya. Jangan-jangan kita telah menanamkan benih itu dalam diri kita, dengan kata-kata ..."aku bukanlah seorang aktivis dakwah...".

Inti permasalahannya adalah pada : HILANGNYA ORIENTASI dan TIDAK TOTALITAS dalam beraktivitas.

Hilangnya orientasi dalam bergerak dan tidak totalitas dalam aktivitas dapat menjadi akar penyebab semua masalah itu. Bagaimana tidak? Orientasi adalah sesuatu yang menentukan niat dan tujuan seseorang, dan itu akan terkait dengan impian dan idealisme yang ingin dicapai, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi komitmen, konsistensi dan ketegaran seseorang dalam beraktivitas. Hilangnya orientasi awal seseorang akan membuat arah perjuangannya berubah, ke arah orientasi yang telah melenceng. Atau jika orientasi itu hilang sama sekali maka akan membuat orang itu berhenti berjuang. Karena visualisasi dari impian dan cita-citanya telah hilang .. dan semuanya telah berubah menjadi tanpa tujuan pasti. Inilah yang akan melemahkan semangat bergerak, dan menurunkan responsifitas.

Tidak adanya totalitas dalam beraktivitas ada hubungannya juga dengan hilangnya orientasi tadi. Tidak totalitas disebabkan karena tidak mantapnya niat, tidak jelasnya tujuan dan tidak terukurnya target. Semangat dan daya juangnya menurun drastis, ketahanannya lemah, tidak konsisten (istiqomah). Kerja yang setengah-setengah akan membuat inefisiensi dan inefektifitas, yang hasilnya adalah tidak produktifnya kerja. Selain itu … yang cukup parah adalah lemah dan bahkan matinya kreatifitas dan inovasi. Padahal hal itulah yang menjadi bekal untuk menghadapi tantangan dan hambatan.

Sungguh berbahaya. Jika kedua hal tersebut tidak segera di atasi, maka akan menimbulkan dampak yang tidak sepele. Secara personal akan merasa gersang terhadap aktivitasnya, tidak ada perasaan nikmat dalam menjalaninya. Juga akan menimbulkan kacaunya manajemen diri, karena semua dilakukan dengan serba setengah-setengah. Lama kelamaan akan menimbulkan stress dan frustasi. Dari sini pintu kefuturan terbuka lebar, bahkan bisa timbul keputus asaan. Secara interpersonal akan mengalami masalah dalam hubungan dan interaksi. Secara organisasional akan menimbulkan tidak produktifitasnya kerja organisasi, pola hubungan antar elemen yang tidak sehat, dan tatanan sistem yang terganggu. Jika dibiarkan maka bangunan organisasi akan roboh.

Maukah kita mengalami hal-hal tersebut? Tentu tidak kan? Maka jika kita mulai kehilangan orientasi, cari dan ingat kembali orientasi itu. Pahamilah tujuan. Rumuskan keinginan, impian dan cita-cita. Visualisasikan dengan jelas, rasakan sensasi nikmat dan indahnya ketika mencapai impian itu. Setelah kita punya gambaran yang mantap, pegang erat-erat dan jadikan sumber energi. Selalu lakukan visualisasi ketika terjadi inkonsistensi, dan kembalilah bergerak. Bergerak dengan totalitas, karena telah jelas orientasi dan tujuan atas apa yang kita lakukan, juga impian dan target yang hendak kita capai.

Dengan orientasi yang benar dan mantap disertai totalitas dalam kerja dan aktivitas .. maka tak ayal sifat superhero dalam diri kita akan kembali muncul. Akan ada lagi para Spiderman (dan Spiderwoman), Spiderwan dan Spiderwati yang siap bergerak menuntaskan perubahan. Menyingkirkan segala kejahatan, kejahiliyahan dan kebatilan yang ada untuk meraih cita dan harapan mulia.

So .. mantapkan orientasi dan bergeraklah secara totalitas. True believers, welcome to the world!!! [ ]


Selasa, 18 Desember 2007

9 comments:

  1. Hmm ... cerita di filmnya dengan yang ditulis di sini mungkin ada yang beda. Agak lupa2 dikit sih...

    Trus penerapan kasusnya bisa dibuat ke hal-hal yang umum, gak hanya seperti pemaparan di atas... :)

    ReplyDelete
  2. very nice analisys. if there is a term 'mature reader and immature reader' in literary theory, u do belong to the first one. The term should be a 'mature spectator', probably, hehe.
    I have watched the film with my big family in theatre, Coool....!!

    ReplyDelete
  3. orang berpikir dari apa yang dia lihat, dia baca, dia dengar,dan dia hadapi. jazaakallahu khoyron. I respect you and your maturity. but mas cahyo need belum bilang satu hal. Satu hal yang saya baca dari teman SMU, "kita hanya harus belajar lebih menikmati dan bekerja lebih dari orang lain"

    ReplyDelete
  4. Yup, the film is so cool. Spider-man is one of my favorite superhero. :)
    Am I a mature spectator??
    Umm... perhaps you are the mature commentator ;)

    ReplyDelete
  5. Hmm... that is the part of my immaturity... :)

    ReplyDelete
  6. mengambil pelajaran dari manapun jua...
    great!!
    thx for sharing

    oy, slm kenal neh :)

    ReplyDelete
  7. ..great point of view, nice perspective....(applause..standing ovation...)

    ReplyDelete