Oleh : Cahya Herwening
Description:
Resep ini adalah salah satu resep yang saya berikan saat program KKN, dalam acara pelatihan diversifikasi pangan perkebunan, dengan memanfaatkan komoditas sawo. Di lokasi KKN tersebut banyak ditemukan pohon sawo, dan berbuah lebat ketika musimnya. Nah, saat musim sawo jika terlalu banyak yang dihasilkan maka tidak semua akan bisa terpasarkan, sehingga jika tidak dilakukan pengolahan akan rusak dengan sia-sia.
Ingredients:
Bahan:
1. Buah sawo, dipilih yang awal matang (belum lembek saat ditekan, kulit buah masih agak keras),
2. Gula pasir,
3. Asam sitrat (Citric Acid) / Sitrun sur (Citroen zuur),
4. Air
Alat:
Pisau, telenan, panci, baskom, kompor, sendok, saringan.
Directions:
1. Sawo dikupas, dibersihkan, diiris-iris sesuai selera,
2. Sawo dicuci bersih untuk menghilangkan getah,
3. Sawo di-blanching (direbus pada air mendidih selama 2-3 menit). Fungsinya untuk membuka pori-pori buah sehingga larutan gula lebih mudah meresap, serta untuk menonaktifkan enzim dalam buah.
4. Irisan sawo diangkat dan ditiriskan,
5. Membuat larutan gula dengan memanaskan air sesuai selera dengan gula pasir.
Ukuran perbandingan :
1 gelas air : 2 sendok makan gula pasir
= 200 mL : 10 gr gula pasir
6. Menambahkan asam sitrat kira-kira sebanyak 0,6%,
7. Direbus hingga mendidih kemudian dimatikan apinya,
8. Sawo dimasukkan dalam larutan gula,
9. Tunggu sampai dingin, lalu dikemas atau dihidangkan. Lebih enak santap dengan es.
Pengemasan :
1. Dikemas dalam plastik (yang agak tebal, kedap air) jika telah
dingin, bisa tahan hingga sekitar 1-1,5 hari.
2. Pengemasan dengan botol kaca :
- Botol dibersihkan, lalu direbus dalam air sampai mendidih selama 15 menit.
- Botol diangkat dan dikeringkan.
- Irisan sawo dimasukkan botol sampai tingginya 9/10 bagian botol.
- Larutan gula dimasukkan selagi masih panas.
- Botol berisi manisan dipanaskan dalam air mendidih selama 5-10 menit (tinggi air yang dipakai untuk memanaskan hampir sama dengan tinggi irisan sawo dalam botol).
- Botol diangkat dan segera ditutup.
slurrruuuppss....
ReplyDeleteenak nih keknye....
Hmm...cobaian aja ^_^ Sangat berguna untuk memanfaatkan bahan (buah sawo) ketika musimnya, dan tidak semua bisa terjual. Selain mengawetkan, bisa menambah nilai ekonomi juga...
ReplyDeleteTrims tipsnya...
ReplyDeleteSaya dari dulu nyari2 ide mbuat makanan dari sawo, coz tetanggaku ada yg jjual sawo kadang sisanya masih banyak, jadi ide ini mo kukasihkan ke tetanggaku itu....
Trims ya...
Sama-sama...Wah... akhirnya. Berguna juga nih resep... ^_^
ReplyDeletepingin bikin...tapi ndak doyan sawo piye??
ReplyDeleteTerlalu manis..
Hmm... pas membuat manisan sawo memang ditambah gula lagi. Ya itu yang namanya manisan, fungsi utamanya adalah menambah daya tahan/keawetan bahannya. Kalau mau tidak manis ya tinggal dikurangi gulanya saat pembuatan ^_^. Sedang untuk manis alami buahnya, selain karena sawo yang digunakan adalah yang belum empuk (masih agak keras), manisnya akan berkurang saat perebusan.
ReplyDeleteKalau masih kurang suka manis, coba aja buat asinan sawo Mbak... :D
Wah... maaf... potongan cara membuatnya (ttg cara pengemasan) ketinggalan... tuh sekarang dah lengkap.
ReplyDeleteTrus ada yang versi manisan kering juga lho...^_^