Para aktivis dakwah pun 'tidak ketinggalan'. Dengan makin tingginya orbit dakwah dan bertambahnya fase dakwah, para aktivis dituntut untuk dapat lebih tahan terhadap berbagai ujian dan godaan. Termasuk godaan kenikmatan dunia yang ditawarkan oleh para musuh dakwah. Dari godaan-godaan yang ada, baik itu berupa harta, kekayaan, tahta, kedudukan, derajat, dan lainnya, ternyata yang paling tokcer adalah godaan wanita. Para pejuang yang pada awalnya istiqamah ternyata bisa tumbang bin rontok juga oleh godaan yang satu ini.
Allah Swt berfirman dalam surah Ali 'Imran [3] ayat 14:
”Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.”
(Qs. Al-Waaqi’ah [56]: 22-23)
“mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (Qs. Ath-Thuur [52]: 20)
Huurun 'Iin, atau bidadari bermata jeli adalah bidadari-bidadari yang paling cantik di antara yang tercantik, yang kecantikannya menjadi pembicaraan di antara bidadari-bidadari yang lain. Atau menjadi ratunya para bidadari. Sebagaimana riwayat dari Atha' as Sulami. Atha’ as Sulami berkata kepada Malik bin Dinar, “Wahai Abu Yahya, buatlah kami rindu dengan surga!” Kata Malik bin Dinar, “Wahai Atha’, sesungguhnya di surga terdapat bidadari yang kecantikannya menjadi bahan pembicaraan bidadari-bidadari surga yang lain. Sekiranya Allah memberlakukan kematian terhadap penghuni surga, meka mereka akan mati karena melihat kecantikannya.”
Juga kisah tentang adanya orang yang meninggal karena menangis akibat kerinduannya yang amat sangat pada bidadari surga yang bermata jeli. Ibnu Abu Dunya menyebutkan dari Shalih Al-Muri dari Zaid Ar-Raqasyi yang berkata, ”Diceritakan kepadaku bahwa ada cahaya yang memancar di surga. Tidak ada satu tempat pun di surga kecuali cahaya tersebut masuk ke dalamnya.” Dikatakan, ”Cahaya apakah ini?” Kata Zaid Ar-Raqasyi, ”Itu adalah cahaya bidadari yang bermata jeli yang sedang tertawa di hadapan suaminya.” Kata Shalih, ”Ada seorang laki-laki di pojok majelis menangis dan menangis hingga meninggal dunia lantaran mendengar cerita tersebut”.
Wahai para mujahid, wahai para aktivis dakwah, jadilah orang yang merindu pada bidadari bermata jeli. Dan lampiaskan kerinduan itu pada berkualitasnya segala amal ibadah dan dakwah. Dan juga jadilah sebagai orang-orang yang dirindukan oleh para bidadari itu.
Ibnu Mubarak berkata bahwa berkata kepadaku Auza’i dari Yahya bin Abu Katsir yang berkata, ”Sesungguhnya bidadari-bidadari yang bermata jeli menunggu suaminya masing-masing di pintu-pintu surga. Kata mereka, ”Aduh betapa lamanya kami menanti kedatangan kalian. Kami selalu ridha dan tidak cemberut selama-lamanya. Kami tetap tinggal bersamamu dan tidak berpisah denganmu selama-lamanya. Kami kekal abadi dan tidak mati selama-lamanya”. Ia mengucapkan yang demikian dengan suara yang paling merdu yang pernah didengar telinga. Kata bidadari yang bermata jeli, ”Engkau adalah kekasihku dan aku adalah kekasihmu”.
Oh, Huurun 'Iin, betapa aku rindu padamu!! [ ]
Al Qur’an Al Karim
Etika Jama’ah: Telaah Evaluatif Kedisiplinan terhadap Rambu-rambu Jama’ah Dakwah; sub bab Jama’ah Perindu Surga, hal. 41-45, karya Nur Ahmad, terbitan Media Insani Press, Solo.
Gambar dari: ashar85.multiply.com
^_^
ReplyDeleteemmm...kok jadi inget hadits arba'in 1 ya...
ReplyDelete^_^ juga...
ReplyDeleteHadits Arba'in ke-1 trus diapain Mon? :)
ReplyDelete^_^ lagi deh :P
ReplyDeletehehe.. abs bgng mas.. mo komen apaan :D
dibaca syarahnya, trus dihafalin, trus realisasinya
ReplyDeleteWah, bagus ini responsnya!! Hihihi... =D
ReplyDeleteYa... silakan comment apa saja. Boleh tambahan, masukan, kritik, ... , hujatan pun boleh. ;D
ReplyDelete*Saya suka kontroversi... hehehe*
tapi kadang pria juga bisa membuat wanita melakukan apa saja. Ingat tidak kisah Nabi Yusuf AS?
ReplyDeleteoleh karena itu agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan makanya Allah memerintahkan pada setiap laki-laki dan wanita untuk menjaga pandangan bukan?klo gak salah QS An Nur ayat 30-31 deh..
Iya.. betul juga Tin...
ReplyDeleteWah, makin pinter nih anak =D
alhamdulillah..semakin banyak menjalin ukhuwah semakin banyak ilmu yang didapat ^ ^
ReplyDeleteMari berbagi ilmu.... dan saling memotivasi untuk beramal nyata!
ReplyDeleteyup :)
ReplyDeletenice..:)
ReplyDeleteHehehe... pak Yudi...^_^
ReplyDeletejadi pengen bernasyid neh...
ReplyDelete"bidadari nan bermata jeli/menyongsong dengan wajah berseri/sahabat kami rela kau pergi/jihad kita kan terus bersemi/jalan ini tak kan pernah henti"
buat akwhat, da bidadara-nya nggak ya??
Nasyidnya siapa ya itu? Judulnya?
ReplyDeleteBuat akhwat ... akan dinikahkan dengan pria dunia yang baik/sholih. Karena wanita sholihah nanti di surga akan menjadi ratunya bidadari, lebih utama dari para bidadari. Akhwat cukup dapat satu suami, berbeda dengan ikhwan yang dapat banyak istri (selain istrinya di dunia jika sholihah, plus dapet bidadari2) :D.
Ada satu pendapat yang dikemukakan oleh Mutawali Sya'rawi sebagai berikut:
Yaitu bahwa Allah menyediakan kebahagiaan surga sesuai dengan tabiat yang dimiliki oleh manusia. Wanita memiliki tabiat yang suci dan lurus di mana pada dasarnya menolak memiliki suami lebih dari seorang. Ia sudah merasa cukup dengan seorang suami. Karena itu, kita melihat banyak janda yang ketika telah ditinggal suami tidak lagi mau menikah. Sebaliknya, pria cenderung ingin memiliki lebih dari satu orang isteri. Maka, hal itupun dipenuhi oleh Allah di surga nanti dengan keberadaan para bidadari. Lebih dari itu, di surga nanti tidak ada lagi perasaan dendam, dengki, iri, cemburu, dan sebagainya. Sebab, semua itu telah dicabut oleh Allah. Demikian pendapat Mutawali Sya’rawi.
Wallaahu a'lam...
IZIS, yg "untukmu syuhada"
ReplyDeletehmm...gitu ya?! Ooo....
Yaa...itu sejauh yg sy tahu skrg. Wallahu a'lam. Pokoknya jgn khawatir..:-)
ReplyDeleteYaa...itu sejauh yg sy tahu skrg. Wallahu a'lam. Pokoknya jgn khawatir..:-)
ReplyDeleteso desu ka...
ReplyDeleteSou desu yo...
ReplyDeletesubhanallah.... allah is the perfect creater
ReplyDeleteAllah is the perfect CREATOR kalee... ^_^
ReplyDelete