Monday, May 12, 2008

Memperingati 10 Tahun Reformasi, Aksi Tugu Rakyat di Yogyakarta


Oleh : Cahya Herwening


Yogyakarta, 12 Mei --Sebanyak sekitar 400 mahasiswa dari beberapa kampus besar di Yogyakarta meneriakkan yel-yel "hidup mahasiswa Indonesia", "hidup rakyat Indonesia" dan yel-yel lain di depan gedung DPRD DIY, jalan Malioboro Yogyakarta. Aksi ini adalah aksi serentak yang digelar di semua wilayah Indonesia, dengan berpusat di Jakarta atas nama BEM Seluruh Indonesia. Meski belum bisa mencapai target massa, 1000 orang, aksi di Yogyakarta ini cukup berhasil karena bisa 'memaksa' beberapa ketua fraksi untuk mendukung Tugu Rakyat.

Penulis sebagai veteran aktivis kampus ikut menyaksikan agenda tersebut, melihat bagaimana semangat para aktivis dalam membela kepentingan-kepentingan rakyat tak pernah lekang oleh zaman. Reformasi yang telah berjalan selama 10 tahun namun terasa jalan di tempat perlu digaungkan dan direalisasikan tujuan-tujuannya kembali. Akhirnya mahasiswa kembali turun ke jalan untuk menyuarakan pembaruan reformasi.

Dalam aksi nasional ini, BEM SI menyuarakan Tujuh Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat), antara lain:
  1. Nasionalisasi aset-aset strategis bangsa.
  2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
  3. Tuntaskan kasus BLBI & korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia.
  4. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi dan energi.
  5. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat.
  6. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan.
  7. Selamatkan lingkungan dan tuntaskan kasus lumpur Lapindo Brantas.

Aksi yang dilaksanakan di Yogyakarta sendiri merupakan aksi untuk mendukung perjuangan teman-teman yang ada di Jakarta, yang dari pelbagai penjuru kampus datang ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya. Mahasiswa Yogyakarta melakukan aksi longmarch yang dimulai dari Bunderan UGM, berjalan menuju gedung DPRD I. Tak berapa lama orasi-orasi dilakukan, beberapa ketua fraksi DPRD, dari fraksi PAN, PKB, PDIP, PKS dan beberapa fraksi lainnya menyatakan dukungan pada Tugu Rakyat, dan mengatakan siap membantu dan memfasilitasi aspirasi ke tingkat pusat dan beberapa hal lain. Mereka berjanji akan segera menindak lanjuti itu di tingkat DPRD dan juga meminta mahasiswa untuk siap bergerak bersama.

Ada perkataan menarik dari salah satu ketua fraksi DPRD, seperti ini kira-kira (seingatnya, tidak direkam nih):
"Saya menyatakan setuju dan mendukung Tugu Rakyat. Fraksi kami akan mendukung dan membantu memfasilitasi aspirasi dari mahasiswa."
Mahasiswa menaggapi, "Yang kami butuhkan adalah pernyataan secara institusional, bukan personal."
Bapaknya menjawab lagi, "Kalau ada anggota dewan yang tidak setuju, berarti dia anggota dewan edan!!" Dan seterusnya. ^_^

Ada lagi kejadian menarik, saat satu persatu ketua fraksi melakukan pernyataan sikap. Ketika dikatakan, "sekarang dari fraksi PKS..." Sontak massa aksi bertepuk tangan. Halaaah ... dasar. Ngetok-ngetoki (bikin kelihatan) kalau banyak yang 'ngefans' sama salah satu partai. Jangan-jangan malah semuanya kader atau simpatisannya?? Bikin ketahuan siapa yang paling responsif dan peduli pada nasib rakyat dan bangsa. He...he...he...

Keluarnya beberapa ketua fraksi dan pernyataan sikap mereka menandai bahwa target aksi kali ini dapat dikatakan tercapai. Setelah dibacakan pernyataan sikap mahasiswa, maka aksi ditutup dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan semangat menggelora. Perlu diingat bahwa aksi ini baru permulaan perjuangan mahasiswa dalam membela kepentingan rakyat. Kisah perjuangan mereka akan terus ada, menghiasi perjalanan panjang negara ini. Semoga perbaikan bangsa ini dapat segera mulai terealisasikan. Amiin...

Hidup rakyat Indonesia!!! Hidup mahasiswa Indonesia!!! [ ]


19 comments:

  1. di Palembang juga ada aksi serupa dengan aksi yang ada di yogyakarta. Semoga bangsa ini akan bisa keluar dari semua himpitan kejahatan dunia ini

    ReplyDelete
  2. wah..sudah 10 tahun yah?hmm..tapi kok bangsa masih begini-begini aja yah...T_________T
    Ganbatte mahasiswa indonesia...kami selalu mendukungmu.
    Tapi aksinya jangan terlalu anarkis yang bisa buat rakyat biasa jadi menderita. :-)

    Semoga Allah selalu menyertai langkah kalian untuk membangkitkan bangsa dari keterpurukkan

    ReplyDelete
  3. bener tuh...pa lagi klo liat berita dari sulawesi. kok doyan berantem aja keliatannya

    ReplyDelete
  4. ditambah untuk diperjelas...isu BBM,,,hemmmm

    ReplyDelete
  5. Itu bergantung pada ... "siapa" yang melakukan aksi.. :)
    Kalau yang kemarin... aksi berjalan sangat tertib dan... bersih!!

    ReplyDelete
  6. Yup.... amiin... para aktivis harus tetap bergerak dan tak boleh berhenti berjuang menegakkan keadilan menuju kesejahteraan Indonesia! ^_^

    ReplyDelete
  7. memangnya syapa yg menaikkan harga BBM? (celingak-celinguk)... lha wong pemerintah ngomongnya tuch HARGA BBM DISESUAIKAN (mereka memperhalus kata, agar tak terkesan mencekik rakyat githu loch)

    ReplyDelete
  8. hm...............
    cieeeeeeeeeeeeee..........
    yg udah ikutan.. saia sih ada kuliahhhh.. hehehehhe...

    maaf seblmnya.
    klw menurut opini saia..
    bahwa..
    mengubah kebijakan tak semudah meneriakkan tuntutan..
    bahwa ...
    pemerintah pun sebenarnya pusing..
    bahwa ..
    terkadang kita hanya tau lapangannya begini, begitu..
    tanpa tau apa yang sebenernya bisa menyebabkan demikian..

    ReplyDelete
  9. Hahahaha.... memang pinter sih memperhalus kata, tapi dampaknya sama aja :(

    ReplyDelete
  10. Beropini boleh saja... kan gak perlu mbayar ^_^
    Iya, tahu klo pemerintah juga pusing...
    Tapi.. dari kalangan yg ahli/kompeten, banyak kebijakan yg aneh atau bahkan salah.
    Ada prioritas pada satu atau beberapa hal utk diselesaikan, tapi seringkali tidak tepat krn bukan akar permasalahannya.
    Kita memang tau di lapangannya begini, tapi gak sedikit juga yg telah menganalisis sebabanya dan memberikan alternatif solusinya.
    Dari pemerintah, kita minimal dapat alasan kebijakan yg sejelas2nya dengan argumen ilmiah, dan pemerintah pun siap menerima aspirasi yg didasari argumen ilmiah pula.
    ^_^

    ReplyDelete
  11. ooo gitu........
    terus alternatif yang kemarin ditawarkan waktu aksi apa?

    ReplyDelete
  12. Alternatif apa? Alternatif ya yg 7 itu dong....

    ReplyDelete
  13. yeee.. itu sih tuntutan. bukan alternatif solusi..

    ReplyDelete
  14. Hmm... perlu sinergitas sih... Yg tugasnya memikirkan alternatif solusi atau kebijakan ya tmn2 yg bergerak khususnya di kelompok studi, seperti SHEF misalnya... ^_^ sehingga gerakan mahasiswa menjadi lebih komprehensif.
    Klo mengandalkan temen2 BEM saja ya belum cukup, perlu kolektifitas kerja, butuh amal jama'i :)

    ReplyDelete
  15. apa itu SHEF??

    ya, kalaw kelompok studi kan geraknya perlahan2.. jdinya bergerak dlm mengembangkan ilmu pengetahuan tsb. msal menerbitkan jurnal, mengadakan seminar, diskusi, dll.

    jd ya klw kelompok studi bukan dg turun ke jalan...

    terus yang turun ke jalan itu ms sih hanya nuntut sj? apakh nuntut semacam menyuarakan aspirasi masyarakat? apa bukan cm aspirasi segelintir orang? "-)

    ReplyDelete
  16. SHEF apa SEF ya? Klo dulu sih SHEF, seingat saya. :)

    Kelompok studi memang bukan turun ke jalan, tapi BISA juga turun ke jalan.

    Selama ini yang turun ke jalan kebanyakan memang hanya sebatas menuntut, tapi ada juga kok yg ngasih rekomendasi. Misalnya usulan draft RUU apa gitu (lupa). Ya gerakan mahasiswa masih harus terus berkembang menuju gerakan yg lebih berkualitas.

    Yg turun ke jalan menyuarakan aspirasi siapa, ya tergantung siapanya yg turun ke jalan.... Beda-beda sih...

    ReplyDelete
  17. advokasi menuju solusi!! siapkah menjadi agent yang bs menyalurkan aspirasi rakyat?

    ReplyDelete
  18. Mau tak mau harus segera mempersiapkan diri.
    Umat dah nunggu-nuggu peran itu terjalankan...

    ReplyDelete