Thursday, May 22, 2008

Waspadai Arus Gombalisasi!! [Part 1]


Oleh : Cahya Herwening


Insya Allah tidak ada salah ketik pada judul di atas, karena saya memang sama sekali nggak bermaksud untuk menulis kata “globalisasi”. Di antara pembaca mungkin ada yang bertanya-tanya, apa dan atau dalam konteks apakah gombalisasi ini. Sebelum kita kupas lebih jauh, mari kita simak beberapa penggalan percakapan berikut ini:

Contoh 1:
Cowok    : “Mmmm… Yank, ada yang mau aku omongin nih ama kamu…”
Cewek    : “Apaan tuh, Mas?”
Cowok    : “Aku, cintaaaa banget ama kamu, sayaaanng banget deh…”
Cewek    : “Benerkah?”
Cowok    : “Iya, bener. Sumprit deh. Demi … “

Contoh 2:
Cowok    : “Sayangku, demi kamu gunung akan kudaki, lautan akan kusebrangi, lembah    akan kulewati, demi bisa ketemu ama kamu..”
Cewek    : “Awww…Mas”

Contoh 3:
Cowok    : “Aku tadi minum jamu, pahiiit banget. Aku dah coba makan gula, roti, coklat, apapun, tapi pahitnya nggak ilang-ilang…”
Cewek    : “Trus gimana? Sampai sekarang masih pahit dong.”
Cowok    : “Nggak lagi kok. Sejak ketemu ama kamu tadi, pahitnya ilang. Bahkan sekarang jadi manis banget.”
Cewek    : “Ohh… bisa aja deh kamu…”

Dan seterusnya. Maaf ya kalau contohnya garing banget, soalnya nggak ahli nggombal sih... he…he…he… Tapi, minimal sudah ada gambaran yang cukup jelas kan, apa yang dimaksud gombalisasi di atas.

Definisi
Gombalisasi berasal dari dua kata, yakni gombal dan akhiran –isasi. Gombal kalau dalam bahasa Jawa artinya kain atau kain bekas, sedang dalam bahasa Indonesia … apa ya… silakan kalau ada yang lebih ngerti (setahu saya, kata itu memang serapan dari bahasa Jawa ^_^). Akhiran –isasi maknanya adalah sebuah proses atau fenomena yang terjadi secara serentak, masif atau dalam lingkup yang besar (luas). Secara definisi, gombalisasi berarti suatu fenomena penggombalan (memberikan sesuatu yang nggak berguna/sampah) yang banyak terjadi secara luas, di pelbagai tempat secara masif. Kira-kira seperti itulah, definisi menurut pendapat Shirotsuya (2008). =D

Nilai rasa (konotasi) yang timbul dari kata “gombal” itu sendiri bisa bermacam-macam. Bisa bermakna sesuatu yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya (bo’ongan, baik dikit atau banyak), bisa juga sesuai dengan yang sebenarnya namun dilebih-lebihkan (hiperbolis). Gombal dilakukan dengan maksud menyenangkan hati orang atau lawan bicara, untuk merayu atau juga menipu agar tujuan si penggombal dapat dicapainya.

Gombalisasi yang Pertama
Sebenarnya yang namanya gombal ini bukan barang baru, tapi sudah ada sejak manusia mengenal pakaian. Lho… kok nggak nyambung, salah konteks nih, he..he..he… ^_^. Maksudnya, gombal atau kegombalan itu dah ada sejak manusia pertama hidup, yakni Adam, dan saya cukup yakin pada waktu itu sudah memakai pakaian. Jadi memang betul, sejak manusia mengenal pakaian. Tuh kan betul, jadi nyambung deh sekarang :D. Kegombalan paling dahsyat saat itu adalah, manakala Iblis menggombali Adam dan Hawa untuk memakan buah quldi yang terlarang, yang berakibat dihukumnya mereka dan diusir dari surga.

Mungkin itulah kegombalan pertama dari musuh nyata dan abadi manusia, yang juga diwariskan pada para balatentaranya hingga sekarang.  Pada zaman sekarang akan lebih banyak lagi macam kegombalan yang mereka lakukan pada manusia. Termasuk pada orang-orang yang taat beribadah, kegombalan itu makin gencar dilakukan, yakni dengan membisikkan kata-kata macam: “Wahai manusia, engkau memang orang yang alim, rajin sekali engkau shalat dan puasa. Tidak ada yang lebih alim darimu di kampung ini.” Atau juga: “Hai manusia, keraskan suaramu yang merdu itu. Itu dia, wanita yang kamu sukai akan lewat sini. Pasti dia akan suka pada merdunya tilawahmu itu.” Yang ini juga bisa: “Wah, mumpung banyak orang tuh, ayo infaknya yang banyak. Kamu kan seorang dermawan.” Dan lain-lain, sehingga memunculkan benih riya’, ujub, sombong dan takabur. Awas, syetan tuh jenius klo disuruh ngegombal!! Semoga kita dijauhkan dari yang demikian.

Nah, seperti itulah gerakan gombalisasi yang dilancarkan oleh musuh manusia, yakni syetan dan para kroninya. Namun kita tidak akan membahas itu lebih lanjut, karena konteks gombalisasi yang akan kita bicarakan adalah antar manusia, khususnya antar lawan jenis.

Gombalisasi Antar Lawan Jenis
Sebagaimana beberapa contoh yang telah diberikan di muka, kegombalan pada masa sekarang jauh lebih banyak lagi tampaknya. Manusia, baik bangsa cowok maupun cewek, makin kreatif menciptakan kalimat-kalimat gombal. Hingga sekarang ada beberapa situs, atau juga buku, yang berisi tentang contoh-contoh SMS mesra buat pasangan kekasih. Sekarang gombal pun laku dijual ternyata, halah! Gombal itu seperti senjata, penggunaannya tergantung si pemakai. Bahayanya kalau gombal itu jatuh ke tangan pendekar berwatak jahat, bisa disalah gunakan dan berujung pada kedzoliman di muka bumi.

Kekejian yang besar pun bisa diawali oleh kegombalan yang mula-mula kecil. Dari kata-kata sayang, kata-kata suka, kata-kata cinta hingga janji-janji. Janji-janji setia, janji-janji akan menikahi, janji-janji akan memberikan kebahagiaan. Halah, ndoboss!! (= ngapusi!! = omong kosong!!). Emang siapa lu, bisa ngasih kebahagiaan? Emang lu Tuhan? Timpuk ama batu aja tuh! ^_^ Upss, hati-hati klo dah ada kata-kata … “aku cinta ama kamu, kamu juga kan? Buktikan cintamu itu dengan …” bla … bla ..bla… intinya minta bukti cinta dengan mengajak melakukan sesuatu yang terlarang. Atau mengancam, kalau nggak mau diajak akan diputusin. Klo kayak gitu, jawab aja: “ke laut aje sono!!”

Kegombalan dalam urusan cinta-cintaan, kasih-kasihan, asmara muda-mudi sering fatal akibatnya. Dan sebagian besar yang menuai kerugian amat sangat adalah kaum hawa. Betapa tidak, sesuatu yang sangat berharga dunia akhirat bisa hilang begitu saja dengan murah dan mudah, lebih-lebih jika kemudian dia disingkirkan begitu saja bagai sampah busuk. Betapa sangat sakiiitnya tidak dianggap berharga oleh orang yang dicintai, ditinggalkan dan diacuhkan. Lebih-lebih dengan keluarga, orang tua dan masyarakat jika telah tahu, juga yang sangat penting dengan calon suami. Perasaan kecewa, menyesal, rendah diri campur baur menjadi satu, menyebabkan perasaan dirindung duka berkepanjangan. Bisa juga jika tidak ada keimanan, akan putus asa dan berakhir pada harakiri entah gantung diri, memutus urat nadi, nyeburin diri ke kali, nancapin pisau ke ulu hati, terjun bebas dari gedung nan tinggi …. Ah kasihan sekali. Eh, ada juga yang minum baygon, meski lebih asyik makan sagon atau piknik ke Saigon, :) apalagi klo habis dapat pesangon. He .. he. ..he…

SO, WASPADAI ARUS GOMBALISASI!!

::Bersambung ke Waspadai Arus Gombalisasi!! [Part 2], tentang kegombalan yang diperbolehkan, ada nggak sih?? Okay, stay tune!

63 comments:

  1. emank...cowok tuh paling suka dan pinter nge gombal..
    tapi bodohnya kok cewek mau aja di gombalin ...hehehe...

    gombal yang diperbolehkan?mungkin gombalnya suami pada istri kali yah ;))

    * waiting for the part 2*

    ReplyDelete
  2. Diliat dari semua contoh yang disajikan, kayaknya penulis juga sepakat kalo cowok, rijal, laki-laki, pria, man, boy (whatever ur name!) emang jago ngegombal!! eh, ada satu nama yang ketinggalan, semoga semua gombal gak berlaku bagi si.......IKHWAN!!! (ah, kayaknya sama aja deh!)

    ReplyDelete
  3. gombal itu temannya keset, kain pel bukan??? ^_^

    ReplyDelete
  4. kyknya sama aja deh ukht...

    kan ikhwan juga manusia....hehehe

    ReplyDelete
  5. LHA IYA TOCH... GOMBAL,KAIN PEL,KESET semuanya itu ya serumpun, sejenis,

    tak enteni yo kang bagian loro ne... wis ora sabar aku ngenteni ending-e... closing statement nya yg bagus yak

    ReplyDelete
  6. NGGAK AHLI NGGOMBAL?? MASA' SICH??? o... gak ahli tapi dah pakarnya... he...he...he..

    btw, pengalaman pribadi yak?

    ReplyDelete
  7. iya, mbak pengalaman pribadi yang nulis tuh.....
    malu atuh, mbak....
    jangan vulgar gitu dong nanyanya..
    hehehehhe
    *yg jawab mewakili.. hahahhaa...*

    :-p

    ReplyDelete
  8. walah kalau ini kayaknya nggak deh.
    la wong, biasanya masukin 1000 ke kotak infaq aja ditutupin. hahhaa..
    guyonan dosen sy:
    kenapa orang itu infaq 1000 aja ditutupin? ya itu soalnya cuma 1000
    *maksudnya krn infaqnya sedkt jadinya malu, gitu. heheheh*

    ReplyDelete
  9. mau tambah satu ah contoh kegombalan cowok :

    " SINYAL" cintaku sekuat "INDOSAT" seluas jangkauan " TELKOMSEL" sebening " PROXL" yang bercahaya bagaikan " MENTARI" aku harap " VOUCHER" cinta kita takkan pernah putus dan habis karena hati ini tak semurah " PERDANA" dan selalu bebas " ROAMING" dan tak pernah mati seperti " AS", jujur sayangku padamu dan kuminta " SIMPATI"mu kepadaku untuk selalu ingat kepadaku wahai kasihku,kuharap kau selalu merindukanku seperti rinduku kepadamu.

    Dasar Gomballll.....

    ReplyDelete
  10. hehe meski tau gombal semua wanita pada dasarnya suka digombalin ... jadi ya salah cewe'nya juga mau digombalin :d eeh ga maksud belain cowo :p

    ikhwan jg suka gombal, tapi mungkin gombalnya lebih halus ... contohnya mungkin ada di part 2 :p

    ReplyDelete
  11. Akhwat juga suka nge-gombal lho...alias megang gombal untuk lap-lap lantai yang kotor. Tapi...bener lho, yang suka merayu perempuan juga khan?
    Ditunggu part II....udah lama ga baca tulisanmu yang unik-unik kaya gini

    ReplyDelete
  12. BENERAN!! Gak ahli bin pakar. Sumprit deh.... demi!! :D
    Pengalaman pribadi??
    Ya nggak lah.... wong ane blm pernah pacaran, apalagi nggombal yg kayak gitu. :(

    ReplyDelete
  13. Upppss... hati-hati juga dengan yg seperti ini...
    Bisa jadi muncul lintasan perasaan bahwa:
    Infaq dengan menutupin uangnya biar dikira orang kita orang yg ikhlas krn tidak mau memperlihatkan uang infaknya. Atau memang bisa jadi gak mau diperlihatkan krn cuma 1000.
    Hati-hati... syetan tuh jenius!!

    ReplyDelete
  14. gombal is kain pel (ita, 2008)
    hehehe...

    ReplyDelete
  15. Waaah... ternyata di rumah ITa yg bagus itu, kain pelnya pakai gombal ya?? =D
    Kok gak pakai alat pel?? ^_^
    Hihihi....

    ReplyDelete
  16. aman......aman..
    kepengan aman dulu neh dari arus gombalisasi....
    sudah cukup pusing dengan globalisasi....eh muncul yg baru lagi
    tapi kayaknya ini lumayan garing jg....jadi harus hati2..jangan sampai kita kejebak memakannya mentah2 (hehehe,...habis garing banget )
    :D

    ReplyDelete
  17. Wah... banyak juga kok akhwat yg suka nge-gombal ... jangan salah ya.... sy dah ada data-datanya nih!! :)

    *Tulisan sy memang unik Mbak... Hihihi... Narsis ya...:D*

    ReplyDelete
  18. wah..........kak atin pernah dapat yah ?
    :D

    ReplyDelete
  19. Kalau garing kan... tinggal kasih air, jadi basah deh! >_

    ReplyDelete
  20. Iya Ukht, sepakat deh. Tapi... wanita jenis apapun juga banyak yg pinter ngegombal kok... hehehe...
    Tentang ikhwan... tunggu tulisan Part 3-nya yach! ^_^

    ReplyDelete
  21. Ya, gombal itu ya sebangsa gitu-gitu lah...

    Bagian ingkang nomer kalih sampun rilis Ukhty.. masih ada bagian 3 kok ^_^

    ReplyDelete
  22. Salah sendiri mau digombalin! Makanya kudu punya perisai yg kokoh... sekokoh batu karang nan tegar menghadapi gempuran ombak ganas ^_^

    Part 2 dah muncul....

    ReplyDelete
  23. Iya ya Mbak... jangan serta merta salahin cowo' dong.. :) Fitrah cewe' kan mmg suka digombalin Hihihi...

    Gombalnya ikhwan ada di part 2 dan part 3. Simak aja terus... hehehe...

    ReplyDelete
  24. Iya tuh kayaknya... liat aja inbox HP-nya, penuh tuh sama SMS...

    ReplyDelete
  25. Klo sama aja... sia-sia dong dah terbina. Harus beda!!
    Kata-kata "ikhwan juga manusia" itu gak layak menjadi dasar toleransi!

    ReplyDelete
  26. Iya kbtlan dpt pas malemnya,inget kl td pagi bc tlsn shiro san,yud ta' tmbhin aja

    ReplyDelete
  27. ya iyalah penuh sama sms..masa penuh sama makanan..:-P

    ReplyDelete
  28. jaikakakakakak... bisa' ajah mba atin... lha wong hp ya penuh sms klo penuh makanan, itu mah saku baju dan tas bawaannya Akh Cahyo....

    ReplyDelete
  29. Hmm... tau aja nih ... klo ada acara2 sering bawa pulang makanan sisa acara... hihihi....

    ReplyDelete
  30. wah2 iya yah? kok saya gak pernah dibagi..hu hu hu...shiro pelitttt...hihihi

    ReplyDelete
  31. atin gak dibagi...shiro pelittttt....

    ReplyDelete
  32. wah...si ninja yang satu ini akhirnya nulis juga masalah gombalisasi...
    lanjutkan perjuangan.....
    ga ikhwan ga akhwat ga cowok ga cewwk sama aja kok....hehehehhe

    ReplyDelete
  33. Wah.. dah nulis tiga tuh... ^_^
    Eh, sama aja po Mbak?? Masak gak ada bedanya?
    Lha aku piye? Kan aku gak sama ... =D

    ReplyDelete
  34. pengalaman pribadi campur curhatan teman..... trus ana tambahin dari riset.... rencananya sich mw di buat album githu...... hehehe

    ReplyDelete
  35. Pengalaman sendiri.... sebagai korban ato pelaku nehh??

    Dibuat album... wow that's a great idea!!

    ReplyDelete
  36. Pengalaman sendiri.... sebagai korban ato pelaku nehh??

    Dibuat album... wow that's a great idea!!

    ReplyDelete
  37. hebat banget kalau masih ada yang mempan dengan kata-kata seperti itu
    pada dasarnya, gw sering dapat kata-kata begitu
    itu karena tuh cowok2 belum pada lihat aslinya gw aja..coba klu sudah
    mereka dijamin kabur 1000 bahkan 1 juta langkah!
    hahahahahahaha

    ReplyDelete
  38. wkwkwkwk... korban atw pelaku y? klo saksi hidup gimana ??? alibinya kuat nich?( halah apa coba) ...
    dalam kasus ini an korban akh....

    ReplyDelete
  39. ^_^ Meski jadi korban... saya yakin itu gak mempan buat Anti...

    ReplyDelete
  40. ya iyalah... masa' ya iya dong.... kan ta' tangkis Kang..... lagian yg kaya' githu mah basi plus garing wat an.......

    ReplyDelete
  41. iya... aku koq di ngono' ke yo ora mempan toh.... wkwkwkwk... Insya Allah mudah-mudahan hati akan terus tegar gk terasuki VMJ

    ReplyDelete
  42. Wayyah... ya jangan trus angkuh gitu dong.... nanti malah jadi lengah lho...
    Yup, semoga akan tetap tegar menghadapi hal-hal sedemikian.. ^_^

    ReplyDelete
  43. hehehehe... bukan angkuh,tp sedikit sombong... hehehe nggak ding.


    do'akan saja karena manusia itu cuma bisa berikhtiar dan berdoa, syetan mah kemana tempat selalu menggoda walau dengan cara yang terbungkus balutan islam sekalipun...


    WASPADALAH...WASPADALAH......!!!!!

    ReplyDelete
  44. mas, saya perlu ini banget. Ijin kopi ke blog saya! BEberapa hariiii aja. Nanti setelahnya ana apus. POkoknya urgen!!!! urgen!!! pils plis plis...makasih. Jazakallah khoir, nanti ana tulis sumbernya!!!

    ReplyDelete
  45. mas, saya ijin kopi ini tulisan beberapa hari aja di blog saya. Nanti saya cantumin sumbernya. PLis plis....urgen berat! urgen, antara hidup dan mati...makasih jazakallah khoir. Berantas kegombalan!!! hidup mahasiswa!

    ReplyDelete
  46. mas, aku ijin kopi tulisannya part 1, 2, dan 3 di blog untuk beberapa hari, urgen nih! sangat urgen, tolong bales segera boleh gaknya.nanti saya kasih sumbernya. Makasih

    ReplyDelete
  47. Ya..ya...
    Silakan aja copye ke blog Anti. Boleh dipasang terus kok, nggak perlu dihapus.

    ReplyDelete
  48. Oke..oke...
    Kayaknya histeris banget neh Ukhty.
    Silakan aja deh.... :)

    ReplyDelete
  49. Yup.. silakaaaan Ukhty...... ^___^
    Gunakan saja tuh...
    Pasti saya izinkan.

    ReplyDelete
  50. Heee.... ^____^ .. undefinable juga maksud commentnya...

    ReplyDelete
  51. Tulisan ini sudah ada sebelum buku itu keluar Mbak ^.^

    ReplyDelete