Sunday, May 10, 2009

Bangganya Pria Jika Dicinta


Oleh : Cahya Herwening


Helloo... ketemu lagi dengan saya di tulisan-tulisan iseng. Namun meski iseng semoga sedikit banyak jadi bahan renungan dan inspirasi. Semoga judul di atas cukup menarik minat bagi yang kebetulan melihatnya di inbox. Sebagaimana salah satu syarat judul yang baik memang harus menarik, di samping harus menggambarkan isi tulisannya. Yuk kita mulai...

Pengambilan tema dan judul dari tulisan ini berawal dari selayang renungan, terhadap apa yang pernah dilihat, didengar dan dirasakan penulis. Khususnya terkait hal-hal yang berhubungan dengan masalah pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Lebih khusus lagi kondisi hati dan orientasinya dalam menjalin interaksi. Ini ada kaitannya juga, bahkan erat, dengan fase PeDeKaTe. Entah itu terjadi saat pertama kali berkenalan, atau saat mencoba memperdalam tingkat kedalaman hubungan.

Huee... sampai di sini, tampaknya pembicaraan mulai menghangat ya . Tema-tema seperti ini tampaknya akan selalu menarik, hangat, dan tak pernah basi. Meski itu semua kembali kepada paradigma sosial, apakah masih relevan untuk membicarakan permasalahan cinta, padahal masih jauh lebih banyak masalah-masalah lain yang harus dipikirkan. Namun masalah cinta yang sebenarnya kecil, dapat menjadi sumber bagi masalah-masalah dan peristiwa lain yang lebih besar, bahkan jauh labih besar. Perlukah diberikan contoh? Penulis rasa tidak perlu, karena sudah terlalu banyak, baik di masa lalu maupun peristiwa yang masih aktual, hangat dan menjadi sajian di layar kaca di setiap harinya.

Kita kembali ke jalur semula . Secara umum, yang namanya laki-laki, cowok, pria manapun, melakukan pendekatan kepada sebuah obyek (baca: wanita) pastilah berdasarkan ketertarikan. Entah karena suka atau sekadar simpati. Bisa karena rupa, watak atau karakter, sifat dan sikap. Namun, tak jarang sepertinya, yang melakukan PDKT karena iseng saja dan coba-coba.

Kita kesampingkan laki-laki yang benar-benar serius PDKT karena memang pengen berproses dalam menjemput jodohnya. Ya jelas, karena tidak ada orientasi yang salah. Lha kalau memang sudah siap memiliki pendamping, kenapa tidak? Ya kan? Nah, untuk selanjutnya kita bicarakan lelaki yang PDKT karena sekadar iseng.

Laki-laki, makhluk yang bisa jinak seperti domba, bisa juga liar seperti serigala. Terkadang, dia serigala berbulu domba. Hehehe.. ngeri memang. Sebagaimana serigala, ketika dia melihat mangsa, maka akan menyusun segala strategi untuk mendapatkan mangsa tersebut. Apakah dengan cara fair, atau kelicikan, segala cara ditempuh. Wah, lebay memang.

Intinya, jika ada sasaran yang menarik minat (faktanya, banyak sekali yang menarik minat), maka tentu menyusun strategi untuk melakukan pendekatan. Banyak sekali macam strateginya. Penulis mengupas tentang itu di tulisan yang lain, biar tidak buka-buka rahasia teknik PDKT cowok dan cogom (cowok gombal), hehe. Nah, tapi ya itu tadi, perlu diwaspadai bahwa tak sedikit PDKT yang hanya bersifat iseng saja!!

Hah?? Iseng!! Dasar, kurang kerjaan banget!! Yah, begitulah sebagian kenyataannya. Cowok itu merasa bangga, bila nantinya ada yang merespon dan kecantol dengan dia. Bangga jika nantinya ada yang benar-benar suka, atau sukses terkena jebakan gombalismenya. Penulis juga tidak tau, dari mana asal dari motivasi seperti ini, dan apa pula tujuannya. Yang jelas, rasa senang manakala ada yang terkena umpan di kailnya bisa jadi menjadi kenikmatan tersendiri.

Kemudian, setelah ada yang kecantol, lalu diapain? Ya penulis pun tidak begitu tahu. Semua bergantung dari jenis cowok itu. Ada yang kemudian mempermainkan untuk kesenangannya. Ada yang mendiamkan alias cuek dan meninggalkannya. Ada yang mencari sasaran-sasaran baru, agar makin banyak 'ikan' yang didapatnya. Memangnya mancing??

Begitulah. Di sini penulis hanya asal cerita saja. Mencoba share agar beberapa pihak terkait mewaspadai makhluk yang disebut cowok. Khususnya para cewek, agar semakin hati-hati. Dan terlebih, jangan memulai terlebih dahulu dengan memamerkan paras ayumu, tubuh seksimu, suara manjamu, tingkah centilmu. Semua bahaya akan kembali kepadamu. So, jaga diri dan hatimu. Waspada.. waspada!! [ ]

19 comments:

  1. satu peringatan yang baik... syukran...

    teringat kata2 seorang kakak kepada ana sedikit masa yang lalu.. "dikala wanita itu diam mampu menggoncang iman lelaki, apatah lagi jika ianya beraksi".. so, if x dapat jaga diri, mudah sahaja terperangkap. tp juga harus di ingat, sebagaimana tidak semua wanita baik, lelaki juga tidak semua yang jahat..

    sebagai seorang muslimah, jika bijak menjaga diri, menghiasi diri dengan ilmu dan iman, insyaAllah pasti dapat mengelak perkara-perkara yang tidak diingini...

    buat muslimah2 seaqidah, jaga diri, hiasi peribadi...

    ReplyDelete
  2. nice post..
    jangan-jangan ini pengalaman pribadi ya..hoho

    ReplyDelete
  3. kayaknya sih pengalaman pribadi. Tp subyek sama obyeknya sengaja dituker. :D

    ReplyDelete
  4. ah, kalo yang kaya gini pengalaman pribadimu kali Gung..hehe

    ReplyDelete
  5. Iya lah.. pengalaman pribadi. Tapi pengalaman pribadi siapa dulu....
    Gak harus pengalaman pribadi yg nulis khaaan... ;)

    ReplyDelete
  6. Yup, benar sekali. Tidak semua lelaki jahat. Tapi mereka menyimpan potensi yang sama ^__^

    ReplyDelete
  7. hehee.. ngeless tuh...
    benerkn uwi...
    lah wong di atas tulis jelas.. "Pengambilan tema dan judul dari tulisan ini berawal dari selayang renungan, terhadap apa yang pernah dilihat, didengar dan dirasakan penulis." (paragraph2 line 1)

    wehehehee...

    ReplyDelete
  8. Lho kan yg dilihat, didengar dan dirasakan dari orang lain (pengalaman orang lain) juga bisa.. :)

    ReplyDelete
  9. iihh.. ngeless lg..
    tserah deh.... nga mau ngaku jg nda papa koq..

    ReplyDelete
  10. huhu... menakutkan betul dengan kenyataan nie...

    ReplyDelete
  11. nak minta tips boleh? mcm mana nak bezakan yang ikhlas n yang x ikhlas dengan kita?

    ReplyDelete
  12. ikut pengalaman n pandangan sebagai lelaki

    ReplyDelete
  13. Boleh Kak. Mungkin jadi tulisan tersendiri saja ya nanti. Semoga segera bisa menyempatkan menuliskannya :)

    ReplyDelete